Saya mungkin termasuk satu diantara sekian banyak orang yang sangat tidak doyan nonton sinetron Indonesia. Sinetron Indonesia buat saya tak lebih sebuah tontonan yang membuat sebagian kita menjadi pribadi lemah, anti logika, cengeng, cenderung pragmatis dan malas)_#@@^@**ditimpukin penggemar Cinta Fitri#. Tapi wajar dong kalau saya punya pendapat sendiri..
Tapi bukan berarti saya gak pernah nonton sinetron lho. Sebagai mahasiswa komunikasi dan praktisi media, mengkonsumsi tayangan televisi, bisa jadi merupakan keharusan. Itung – itung sebagai referensi dan sekedar sebuah pemahaman tentang dunia media, pertelevisian dan dunia persinetronan secara khusus. Kalau suatu waktu saya ditakdirkan menjadi pengamat media atau dosen mungkin, bagaimanapun juga saya kan butuh referensi dan pengetahuan yang dalam soal sinetron – sinetron itu. ( akhirnya dapat pembenaran menyaksikan tingkah si surti menggoda pak prabu di sinetron putri yang di tukar
)
Tapi benner juga lho, sinetron Indonesia itu suka alay, lebay, mengada – ada dan terkesan membodoh – bodohi penonton. Coba deh simak beberapa adegan sinetron Indonesia di bawah ini yang paling sering muncul dan kadang bikin saya geli sendiri :
- Adegan Cowok mau minta maaf sama pacarnya dan berdiri di pagar hujan – hujanan, petir menyambar – nyambar dan cowoknya gak mau balik ( basi banget, disambar petir baru tau rasa ! )
- Adegan cewek yang menyiram pacarnya dengan air minum karena kepergok selingkuh dengan wanita lain (adegan ini biasanya berlangsung di Restoran atau rumah makan ) gak ada cara lain apa ?. ( coba sekali – sekali pake air comberan atau air raksa sekalian hahaha )
- Adegan pemeran utama yang bertarung mengalahkan 5 orang penjahat untuk menolong cewek super manis yang hampir kena rampok. Yakinlah, meraka ( cowok dan ceweknya ) pasti akan ketemu lagi disuatu tempat dan ujung – ujungnya pacaran ( kalau yang ditolongin Mpok Nori, entah akan seperti apa ceritanya ? )
- Kalau putus, pasti nongkrongnya di pub, mata menerawang, botol berserakan, rokok diisap dalam – dalam. Memang sedih sih putus itu, dunia seperti berhenti #eh koq curhat
- Adegan penjahat yang lagi ngejar pemeran utamanya pake mobil. Udah tau mobil larinya cepat, pemeran utamanya keukeuh aja lari di jalan. Padahal kalo di masuk lorong atau berbelok ke gang yang sempit kan gampang lolos. duhh kok bisa sih dia jadi pemeran utama???
- Adegan paling menyebalkan buat saya adalah ketika pemerannya sedang nyante dirumah atau malah baru bangun tidur tapi dandanannya menor banget, ( mo kondangan bu ?? )
- Adegan paling Alay, tubrukan di koridor kampus, sama – sama bermaksud mungut buku yang berserakan, saling bersentuhan tangan, bertatapan. Saya berani di kutuk pacaran sama Raisa Andriana, endingnya pasti kedua orang itu bakal pacaran. ( Kalau saya benar – benar dikutuk, apes dah tuh Raisa )
- Adegan pemeran sinetron yang mendengar seseorang berteriak minta tolong dan masih sempat – sempatnya bergumam “sepertinya ada yang berteriak minta tolong” “sepertinya orang itu butuh pertolongan” ( Helloooo.. yang mau ditolongin udah keburu mati tauuu )
- Adegan tabrakan yang rada – rada bego, udah tahu ada mobil mau nubruk, bukannya lompat atau apa kek, malah teriak sambil nutup mata. Padahal mobilnya masih lama banget nyampenya hi hi hii..
No comments:
Write komentartinggalkan jejak