Monday, 30 September 2013

Rajin nya sang Kriminal , malas nya sang pengaman


suatu kiasan tentang suatu Kudeta atau ketidak percayaan lagi masyrakat tentang status Kepolisian dan kinerja nya, simbol kenegaraan sering tercoreng oleh seragam yang mereka pakai, mulai dari yang terkecil, Pungli kasus sampai kasus besar penggelapan uang Negara.setidaknya ada sekarung kasus yang mana didalamnya terdapat nama nama para comander berpangkat, dari pangkat kecoa sampai pangkat Kakap, itu sebagian yang patut diketahui.
kepolisian sekarangpun dimata masyrakat sudah menjadi suatu dilema , ya bukti dari itu jika melaporkan kehilangn, malahan banyak dari masyrakat yang merasa kehilangan barang, mereka malas untuk melaporkan hal tersebut ke ada polisi , dengan alasan hal yang sia sia, karna mereka menganggap melapor itu sama saja buang buang uang dan waktu, setiap kehlanagn pun jika barang tersebut sudah di tangan kepolisian, masyrakat pun harus merogoh Kocek lagi untuk membayar ADM atau apalah padahal mereka saja menjadi korban
dan mengenai kinerja, aku ambil contoh di kota ku saja, Lubuklinggau,Kota kecil yang seperempat wilayah masuk dalam zona merah, ya bisa di bilang L.A nya Sumsel , dimana wilayah tersebut sudah masuk kategori Rawan, dari anak anak sampai orang Tua sudah bukan Hal baru bahwa daerah tersebut rawan penodongan, dan dari hari keharri laporan mencuat ke kantor polisi tentang penodongan dan perampasan, tapi sepertinya pak Polisi tutup mata tentang hal ini, munkin mereka menganggap hal tersebut sebagai tahayul kali ya, sampai sekarang penodongan bergulir waktu demi waktu, tapi tak terlihat langkah kaki sang polisi di sana, laporan demi laporan menghampiri merka tentang tindk Pidana Pencurian dan penodongan, tapi apa daya, kami hanya bisa menrima kata kata mutiara mereka " laporan bapak kami akan selidiki dan bapak tennag saja, jika ada hasilnya kami akan mengabarin bapak" 4 hari dari mulai laporan tersebut, tak ada 1 pun kepolisian yang turun kejalan demi keamanan warga kota lubuklinggau,Kota ku yang banya berarap menjadi Kota yang tenang, sekrang mencekam, lebih banyak kriminalitas yang patroli di malam hari dari pada pak polisi, ini munkin sebagian tentang kekecewaan kami terhadap kinerja polisi dan tugas mereka yang utama , yaiutu membuat kota lubuklinggau aman , hasilnya gagal dan nihail.

No comments:
Write komentar

tinggalkan jejak