Tuesday, 3 January 2017

(Isu) Google Diblokir Awal Tahun 2017, Gimana Nasib ‘Kita’ Para Blogger?

Google menjadi mesin pencari yang menyumbang trafik pengunjung terbesar bagi blog – blog dan website di dunia. Ada mesin pencari lain seperti Bing, tapi popularitasnya sangat jauh jika di bandingkan dengan Google. Bahkan blog saya ini, tidak ada satupun keyword yang masuk halaman pertama Bing dan tidak ada sama sekali pengunjung dari sana setiap harinya.Lalu bagaimana jika Google ini di blokir di Indonesia? bagaimana dengan nasib – nasib blog yang mengandalkan trafik organik dari mesin pencari raksasa tersebut?

(Isu) Google Diblokir Awal Tahun 2017, Gimana Nasib ‘Kita’ Para Blogger dan Webmaster?

Sebenarnya kabar bahwa Google akan di blokir di Indonesia sudah terdengar sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut santer diberitakan ketika Google dan beberapa website besar lainnya resmi di blokir di China dan beberapa negara lain di dunia.

Jika dulu alasannya karena konten negatif, sekarang ini adalah masalah pajak

Sebelumnya Google hendak di blokir dengan alasan banyaknya konten – konten negatif yang di hadirkan oleh Google. Namun hal tersebut tidak bisa di jadikan alasan yang kuat untuk memblokir Google, karena pembatasan konten lah yang seharusnya di lakukan sedangkan Google hanyalah mesin telusur saja. Terlebih Indonesia adalah negara yang menekankan keterbukaan informasi termasuk di era digital seperti sekarang ini.
Namun isu yang sekarang ini adalah masalah pajak, Google di kabarkan telat membayar pajak ke Indonesia. Memang Google telah membuka kantor perwakilan di Indonesia, namun semua transaksi bisnis mereka di kawasan Asia di lakukan di Singapura.
Merangkum dari berbagai sumber, selama ini Google telah membayar pajak di Indonesia namun kabarnya pajak tersebut bukanlah nilai yang di hitung dari total keseluruhan pendapatan Google dari Indonesia. Atas hal tersebut, Google diberikan tenggang waktu hingga bulan Maret 2017 untuk melunasi semua pajak yang telah di hitung. Sejauh ini Google belum memberikan tanggapan dan kepastian terkait hal ini kepada Ditjen Pajak. Namun pemblokiran Google di Indonesia bisa saja di lakukan jika Google benar – benar tidak mau membayar pajak ke Indonesia.
Google kabarnya menawar tunggakan pajak di Indonesia dengan harga yang rendah. Perusahaan yang mendapatkan begitu banyak pemasukan dari tingginya tingkat trafik di internet tersebut masih percaya diri bahwa layanannya merupakan kebutuhan primer semua masyarakat termasuk di Indonesia.

Bagi blogger, diblokirnya Google bisa menjadi masalah besar

Blog mendapatkan aliran trafik dari konten – konten yang terindeks oleh mesin pencari dan mendapat reaksi dari pembaca. Diblokirnya Google bisa menurunkan trafik pengunjung dan tentunya menurunkan pendapatan dari blog itu sendiri. Terlebih bagi kamu yang menggantungkan hidup dari mengelola blog, ini benar – benar masalah yang serius.
Meskipun pemblokiran di Indonesia bisa di akali dengan penggunaan VPN, tentu tidak semua pengguna internet familiar dengan apa itu VPN. Perlu kamu ketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna VPN tertinggi, alasannya tidak lain tidak bukan adalah karena semakin banyaknya situs yang di blokir di Indonesia.

Jika Indonesia hadirkan mesin pencari sendiri, apakah bisa menggantikan Google?

Jika Google benar – benar diblokir di Indonesia, kemungkinan besar akan muncul mesin pencari mandiri di Indonesia. Tapi apakah hal tersebut bisa menggantikan trafik pengunjung yang hilang dari Google? tentu tidak. Karena mesin pencari punya algoritma tersendiri.
Mungkin kamu punya puluhan keyword di halaman pertama Google, tapi tentunya hal ini tidaklah sama ketika kamu mendaftarkan blog kamu di mesin pencari lain. Karena setiap mesin pencari memiliki algoritma sendiri – sendiri.
Pendapat dari saya:
Namun pemblokiran Google ini kemungkinan tidak bisa di lakukan dengan mudah, karena Google dan seluruh layanannya sudah menjadi kebutuhan tersendiri bahkan sebagai sumber pendapatan. Selain itu imbas dari pemblokiran Google tidak hanya berpengaruh pada blog – blog saja, website besar pun pasti terkena imbasnya.
Jika pemasukan Google dari Indonesia cukup besar, seharusnya Google akan tetap membayar pajak yang notabene nominal pajak yang di bayarkan hanyalah sekian persen dari total keseluruhan pendapatan Google dari Indonesia.
Bagaimana menurut kamu?

No comments:
Write komentar

tinggalkan jejak