Tuesday, 16 June 2015

Seandainya Anak-anak Suriah, Palestina, dan Rohingya bernama Angeline


Akhir-akhir ini, berbagai media massa banyak yang memberitakan tentang seorang anak yang bernama Angeline yang dibunuh oleh ibu angkatnya. 16 Mei 2015, 3 hari menjelang ulang tahunnya yang ke-9, Angeline menghilang. 3 pekan setelah itu, Angeline ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di halaman belakang kediaman ibu angkatnya, yang bernama Margriet Megawe di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali. Kasus ini, jelas mengundang simpati banyak orang. Saya pribadi pun, berharap pelaku dihukum dengan hukuman seberat-beratnya. Pelaku yang dengan sadis menghilangkan nyawa seorang anak , patut untuk mendapatkan hukuman dengan seberat-beratnya.
Namun, tanpa mengurangi simpati kepada Angeline, coba kita lihat anak-anak di Suriah, Palestine, dan Rohingya. Di Suriah anak-anak seusia 11 tahun telah dipukuli, dicambuk, diperkosa, dan dirantai ke dinding. Dewan Keamanan PBB, Ban Ki-moon mengatakan tak terhitung jumlah anak-anak yang ditangkap, disiksa dan tewas oleh pasukan pemerintah, yang juga menghambat anak-anak masuk sekolah dan mendapat perawatan kesehatan.
Di Palestina, anak-anak yang tak berdosa menjadi sasaran kebiadaban Israel. Tak terhitung jumlah anak-anak Palestina yang harus kehilangan nyawa akibat serangan biadab dari Israel.  Setiap hari anak-anak Palestina dalam ancaman oleh peluru dan senjata-senjata dari Israel yang setiap saat bisa menerjang tubuh anak-anak ini.
Di Rohingya, anak-anak juga menjadi korban. Melarikan diri dari penyiksaan yang dialami di Burma bersama orang tua mereka, hidup terlantar. Di banyak negara ,mereka ditolak.  Sebagai salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia, Muslim Rohingya menghadapi daftar diskriminasi di tanah air mereka sendiri. Dikabarkan beberapa orang meninggal di hutan ketika mencoba bersembunyi.
Kalau kita bersimpati kepada saudara kita Angeline, seharusnya kita juga bisa bersimpati kepada anak-anak Suriah, Palestina, Rohingya yang sudah bertahun-tahun menghadapi penyiksaan tanpa rasa kemanusiaan. Innamal mu’minuna ikhwah. Karena setiap muslim itu bersaudara.

No comments:
Write komentar

tinggalkan jejak