Wednesday, 15 May 2013

WATERVANG LUBUKLINGGAU


Watervang adalah nama bendungan disalah satu wilayah di provinsi Sumatera Selatan,tepatnya di Kota Lubuklinggau.Kota yang termasuk kategori kota sedang ini terletak di orbitasi paling pinggir Sumatera Selatan,berbatasan langsung dengan provinsi Bengkulu.Jarak tempuh dari pusat pemeri ntah provinsi di kota Palembang,lebih kurang 365 kilometer atau dapat ditempuh sekitar 5 jam perjalanan darat.Lebih jauh dari kota Bengkulu yang hanya 3 jam perjalanan.                                 

Watervang didirikan pada zaman penjajahan jepang, ditahun 1942.Bendungan ini didirikan untuk mengatur debit air Sungai Kelingi,sungai yang membelah Kota Lubuklinggau pang pada zaman dahulu menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.Bendungan Watervang menjadi 'ulu-ulu'irigasi primer yang mengairi ribuan hektar sawah dan kolam ikan milik ribuan keluarga petani.Bayangkan,sudah generasi ketiga yang menikmati berkah Bendungan Watervang.

Bahkan pada musim kemarau, walaupun debit air Sungai Kelingi berkurang,Watervang tetap mampu memberikan suplai air ke petek-petak sawah dan kolam ikan air tawar milik petani.Ratusan ton padi dan ikan tetap dapat kontinyu dihasilkan,sehingga menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Sumatera Selatan.Disamping fungsi utama bendungan sebagai pengairan persawahan juga objek wisata,yang akan memberikan nuansa tersendiri bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan kabupaten Musi Rawas serta Kota Lubuklinggau pada khususnya.
 
Bendungan tua di kota yang terkenal dengan alpukat,gula merah,batu giling dan ikan air derasnya ini,hanya menjadi simbol pariwisata.Benar-benar simbol,karena belum serius dijadikan objek wisata.Padahal,cerita dari zaman kakek-nenek kita yang pernah atau menetap di kota Lubuklinggau,Watervang menjadi saksi sebuah kenangan indah ketika bersantai menikmati gemuruh air bendungan dengan latar belakang sawah dan Bukit Sulap yang menapak di kejauhan.Objek wisata ini sudah luas oleh warga masyarakat Kabupaten Musi Rawas Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan dan sekitarnya.

No comments:
Write komentar

tinggalkan jejak