Wednesday 27 February 2013

riwayat wakil gubernur sumsel eddy yusuf


Meniti dari Bawah

Gaya bertuturnya tegas, lugas, dan jelas. Mereka yang tak mengenalnya secara mendalam akan menyangka Eddy Yusuf seorang pendiam. Padahal ia sosok yang hangat. Kalau sudah berbicara, Eddy Yusuf terkesan berapi-api. Ia pandai meyakinkan lawan bicaranya.

Semasa menjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), ia tak menyukai formalitas dan aturan protokoler. Eddy Yusuf sangat egaliter, ia ingin selalu dekat dengan rakyatnya. Ia sosok yang dinamis, pekerja keras, dan memiliki fighting spirit yang tinggi dalam mengarungi samudera kehidupan.
Karena gayanya itu, orang menjulukinya sebagai “Soekarno Kecil”. Beberapa kolega dan tokoh masyarakat mengenalnya sebagai refresentasi pemimpin daerah yang Visioner. Hal ini terlihat bagaimana pengagum Soekarno dan Jenderal Sudiman ini melakukan kajian strategis dalam pembangunan OKU, yang hasilnya mengagumkan.
Eddy Yusuf lahir di Baturaja pada 4 Desember 1955. Ia anak ke-6 dari 10 bersaudara pasangan Abdullah Mandjan dan Yus Chairani. Ayahnya mantan Asisten Wedana dan ibunya guru Sekolah Rakyat (SR). Meskipun ayahnya Asisten Wedana kala itu, Eddy Yusuf tidak serta merta merasakan enaknya menjadi anak pejabat. Sejak kecil, ia “dipaksa”hidup mandiri oleh ayahnya.
Ketika lulus SD, pada usia 13 tahun, ia disuruh ayahnya hidup sendirian di Palembang, sementara orang tuanya di Baturaja. Tapi tempaan itu justru membuat Eddy Yusuf kecil jadi pribadi yang mandiri. Ia meneruskan sekolah SMP dan SMA, sambil bekerja. Uang kiriman orang tua tak disentuhnya sama sekali, melainkan ditabung. Ia ingin membuktikan bisa eksis.
Ia tak pilih-pilih pekerjaan. Apa saja dilakukan, asal mendatangkan uang halal. Ia pernah menjadi tukang cuci motor, petugas keamanan pasar, tukang parkir. Semuanya dilakukan diluar jam sekolah.
Karena lingkungannya beragam, Eddy Yusuf banyak teman, pergaulan luas. Dalam setiap lingkungan yang dimasukinya, Eddy selalu dipilih menjadi pemimpin oleh teman-temannya. Ia tumbuh sebagai sosok yang menyukai tantangan dalam bekerja dan berkarya.
Pada tahun 1974, ketika masih duduk di bangku SMAN 3 Palembang, Eddy Yusuf mulai berfikir memasuki babak baru : iang ingin sekolah sambil bekerja secara formal. Ia kemudian melamar dan diterima sebagai tenaga Honor Daerah (Honda) di pemerintah propinsi Sumatera Selatan.
Ada dua tokoh birokrat yang berjasa dalam pengembangan karirnya saat itu, yakni HT Simanjuntak, Asisten Pembangunan dan Datuk Leila Siregar, Asisten Pemerintahan, pada era Gubernur H.Asnawi Mangkualam. Tugas Eddy saat itu adalah membantu semua pekerjaan kedua orang tersebut di rumahnya, sepulang sekolah. Mulai mengonsep pidato, merapikan berkas-berkas, dan lain-lain.
Perlahan-lahan Eddy Yusuf meniti karir sebagai birokrat dari bawah. Pada tahun 1978, ia akhirnya diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Saat itu ia sudah kuliah di tingkat III Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Pada tahun 1982, ketika awal; pembentukan BP-7 di Sumsel, Datuk Leila Siregar memintanya membantu menggerakan organ BP-7 tersebut. Sampai akhirnya Eddy Yusuf menjadi Manggala Nasional BP-7.
Menjadi birokrat karir, mantan Manggala Nasional BP-7, dan dosen di beberapa perguruan tinggi swasta di Sumsel, membuat Eddy Yusuf sebagai sosok yang sangat kritis dan dihormati koleganya. Ia teguh memegang prinsip.
Puncak karirnya terjadi pada tahun 2005, ketika Eddy Yusuf menjadi Bupati OKU. Ia juga menjabat Ketua Umum Ormas MKGR Sumsel. Dalam bekerja dan berorganisasi, ia memegang teguh prinsip tak ingin setengah-setengah. Semua harus dijalani secara total.
Mengutamakan Pendidikan
Sewaktu kuliah di Unsri, Eddy termasuk mahasiswa yang aktif. Belum lagi ia juga bekerja sebagai tenaga honor daerah di pemprop Sumsel. Baru pada tahun 1980, ia berkenalan dengan Suzzana Farianty, yang dua tahun kemudian ia nikahi.
Dari pernikahan Eddy Yusuf – Suzzana, keduanya dikaruniai tiga orang putera. Putera pertamanya, Gilang Ramadhan, kini kuliah di Fakultas Ekonomi, Monash, Kualalumpur, malaysia. Putera kedua, Garlan Ramadhan, kuliah di Fakultas Tehnik Sipil Universitas Indonesia, Jakarta. Sedangkan sibungsu, Gressa Ramadhanty, kini masih duduk dinagku SMA Kesuma Bangsa Palembang.
Pasangan ini menerapkandisiplin tinggi untuk urusan pendidikan kepada anak-anaknya. Saking pentingnya pendidikan, sampai-sampai ketika Eddy Yusuf dilantik menjadi Bupati OKU, tidak satupun dari ketiga anaknya yang hadir. Pasalnya, saat itu mereka sedang masuk sekolah atau kuliah.
Eddy memang mengajarkan sekolah lebih penting dan harga mati. “Hujan dan petirpun, istilahnya, mereka tetap harus sekolah, dan itu nomor satu”, kata Eddy.
Pekerja keras
Pekerja keras
Transformasi Kepemimpinan Daerah
Eddy Yusuf meyakini, implementasi otonomi daerah, sebagai perwujudan UU No.32 Tahun 2004, menuntut suatu trasformasi kepemimpinan daerah. Kedudukan dan peran kepala daerah sangat strategis. Seorang kepala daerah harus mampu menerapkan pola kegiatan yang dinamik, aktif dan komunikatif. Dengan kepemimpinan yang efektif, kepala daerah diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan paradigma baru otonomi daerah.
Dan Eddy Yusuf terbukti mampu mentrasformasikan diri dalam paradigma baru itu selama menjabat Bupati OKU. Mantan Gubernur Sumsel (1998-2003) Laksda (Purn) Rosihan Arsyad menilai Eddy Yusuf adalah salah satu contoh kepala daerah unggulan. “Eddy yusuf, seperti yang saya kenal, adalah sosok yang serius dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan. Ia memiliki pandangan dan visi pembangunan yang luas,” katanya.
Dengan sosok seperti itu, wajar jika orang menilai Eddy Yusuf klop mendampingi Alex Noerdin memimpin Sumatera Selatan untuk periode 2008-2013. Keduanya seperti Dwi tunggal. Alex Noerdin adalah sosok pembaruan dan inovator, sedangkan Eddy Yusuf memahami jantung birokrasi dan rakyat.
Riwayat Singkat
Data Pribadi
Nama : H. Eddy Yusuf, SH,MM
Tempat/Tanggal Lahir: baturaja, 4 Desember 1955
Agama : Islam
Alamat : Jl.Hoki Blok C24/ No.1163 Kampus Palembang 30137
Data Keluarga
Nama Isteri : Hj.Suzzana Farianty
Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 3 Desember 1956
Anak : 1. Gilang Ramadhan 2. Garlan ramadhan 3.Gressa Ramadhanty
Riwayat Pendidikan
1.SDN 4 Muaradua lulus tahun 1969. 2. SMPN 4 Palembang lulus tahun 1972. 3.SMAN 3 Palembang lulus tahun 1975. 4.Fakultas Hukum Unsri lulus tahun 1982. 5. magister manajeman STIE Artha Bodi Iswara lulus tahun 2002.

No comments:
Write komentar

tinggalkan jejak