cerita 2
marketer pun tertipu
Seorang marketer yang sangan pintarmeninggal dunia.pada saat pengadilan akhirat
dimulai,ia pun akan dilihat seberapa banyak pahala dan dosanya didunia.setelah ditimbang ,
ternyata dosa dan pahalanya seimbang,lalu terjadilah percakapan antara malaikat dan marketer itu.
'wahai malaikat,saya tidak mau begitu saja masuk surga atau neraka sebelum saya mencoba melihatnya terlebih dahulu
saya tak maw seperti membeli kucing dalam karung! ucap si marketer
oh,jadi kau seorang marketer andal.Baiklah kalau begitu,akau akan mengabulkan permintaanmu,sebelum kau memutuskan
maw masuk kemana ,jadi kau mau melihat apa?tanya malaikat
'karena kita sudah didepan surga,maka aku ingin melihat surga terlebih dahulu,jawab ssi marketer secara lantang!
lalu mereka berduapun masuk menuju surga,tempat paliig indah,pilihan pertama simarketer.si marketer pun terkesima dengan
isi surga yang sangat terkesima,ada sungai jernih yang mengalir,pepohonan dan buah-buahan segar, serta suasana yang tenang dan sejuk
"jadi,kau mau pilih masuk surga? kau pasti menyukai tingal di surga,saran si malaikat"
Sesuai dengan perjanjian kita tadi ,aku ingin melihat setiap sisi surga dan neraka sbelum aku memilih,"
kemudian mereka berjalan menuju neraka..simarketer semakin terkesima melihat suasana riuh neraka yang seprtinya menyenangkan hati si marketer
,saat itu ada pesta,banyak wanita seksi yang berjoget bersama banyak pria,makanan lezat dan musik asik untuk berjoget.
Akhirnya, is marketer pun memilih untuk masuk neraka,karena ia sangat ingin berpesta bersama para wanita cantik itu.
setelah serah terima antara malaikat dan iblis,maka simarketer pun masuk neraka , ia pun menerima cambukan ,deraan,siksaan,
ia juga dirantai dan dibakar dengan api neraka. Ia pun protes pada Iblis mengenai yang ia dapat
"hei! iblis mana pesta yang kau tunjukan waktu aku melihat neraka! mana wanita-wanita cantiknya?"taya marketer dengan
marah"
oh itu hanya promosi ,iklan dan event yang juga dikerjakan oleh tim marketer yang lain supaya kau masuk kesini,"
jawab si iblis dengan tersenyum simpul
No comments:
Write komentartinggalkan jejak