Tuesday 30 April 2013

kiamat menurut islam

Ciri-Ciri Kiamat Besar Menurut Agama Islam Ditandai Dengan :

- Kemunculan Imam Mahdi
- Kemunculan Dajjal
- Turunnya Nabi Isa (AS)
- Kemunculan Yajooj dan Majooj
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
- Pintu pengampunan akan ditutup
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah dan akan menandai muslim yang sebenar-benarnya
- Kabut selama 40 hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda-tanda Kiamat lainnya
- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
- Pemusnahan/runtuhnya Ka'bah
- Tulisan dalam Al-Qur'an akan lenyap
- Tiupan sangkakala yang pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa kaget dan ketakutan
- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati
- Dan tiupan sangkakala yang ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda: "Barangsiapa yang mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di surga baginya pada hari penghakiman kelak."

Allah berfirman: "Jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu, maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari surgaKu."

Itulah yang dimaksud Dajjal bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi daripada akhirat.

Kerugian meninggalkan shalat :

Subuh => Cahaya wajah akan pudar.
Dzuhur => Berkah pendapatan akan hilang.
Ashar => Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib => Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya => Kedamaian dalam tidur sulit didapatkan.


TUJUH RAHASIA ISTIGHFAR

"

TUJUH RAHASIA ISTIGHFAR " 

❥ Istighfar adalah memohon ampun kepada ALLAH Subhanahu Wata'ala dengan kalimat:

Astaghfirullaahal'adzhiim atau dengan kalimat lain yang semakna..

Permohonan Ampun ini dilakukandengan hati yang tulus dan dibarengi dengan penyesalan atas kesalahan yang telah diperbuat serta bertekad untuk tidak mengulanginya..

Inilah 7 Rahasia Istighfar :

❥ 1 : MENDATANGKAN AMPUNAN ALLAH..

Maka aku berkata (kepada mereka) Mohon-lah ampun kepada RABB-mu sesungguhnya DIA adalah Maha Pengampun..

(QS. Nuh :10)..

❥ 2 : MENGATASI KESULITAN DAN TERBUKA NYA PINTU RIZKY..

Barangsiapa beristighfar secara rutin, pasti ALLAH memberinya jalan keluar dalam kesempitan dan memberi rizki yang tiada terhingga padanya..

(HR. Abu Daud)..

❥ 3 : MENAMBAH KEKUATAN..

Dan (Hud berkata): Hai kaum-ku,
mohon-lah Ampunan kepada RABB-mu lalu bertaubat-lah
kepada-NYA, Niscaya DIA akan menurunkan hujan yang sangat
deras dan DIA akan menambahkan kekuatan diatas kekuatan mu..

(QS. Hud :52)

❥ 4 : MEMPEROLEH BANYAK KENIKMATAN..

Dan hendak-lah kamu memohon Ampun kepada RABB-mu dan bertaubat kepada-NYA, Niscaya DIA akan memberi kenikmatan yang baik kepada-mu sampai kepada waktu yang telah di tentukan..

(QS. Hud :3)..

❥ 5 : TURUN NYA RAHMAT..

Hendak-lah kamu memohon ampun kepada ALLAH, agar kamu mendapat rahmat..

(QS. An-Naml :46)..

❥ 6 : SEBAGAI KAFARATUL MAJLIS..

Barangsiapa yang duduk dalam satu Majlis (perkumpulan orang)
lalu di dalamnya banyak perkataan sia-sianya atau (perdebatan) kemudian sebelum ia bangkit dari Majlis membaca (Istighfar):

Subhaanakallahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta Astaghfiruka wa atuubu ilaih..

(Maha suci ENGKAU YAA ALLAH,dan aku memuji-MU dan aku bersaksi bahwa tiada ALLAH melainkan ENGKAU, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-MU)..

Maka ia akan diampuni kesalahan-kesal ahan yang diperbuatnya selama di Majlis itu..

(HR. Ath-Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu
Hibban, Abu Daud dan Al-Hakim)

❥ 7 : TERHINDAR DARI ADZAB ALLAH..

Dan tidak-lah (pula) ALLAH akan mengadzab mereka, sedang
mereka masih memohon ampun(Istighfar)..

(QS. Al-Anfal :33)..

✽¸.•♥•.¸✽¸•♥•.¸✽¸•♥•.¸✽¸.•♥•.¸

❥ Itulah Tujuh Rahasia Istighfar,Semoga Bermanfaat Untuk kita Bersama, Aamiin..

prediksi q yang munkin terjadi di masa depan

prediksi q yang munkin terjadi di masa depan

1. Umur Manusia Berkurang 5 Tahun

Semakin kita sering memakan makanan yang
instan , dan menggunakan bahan kimia , umur
kita semakin pendek , lihat saja orang jaman
dulu mampu hidup 100 tahun!, tetapi
kemungkinan dijaman itu manusia meninggal
rata2 di umur 40an.

2. Ketinggian Laut Naik 4 meter

Permukaan air laut secara global akan naik
setidaknya 13 kaki, atau setara 3,96 meter,
pada 1000 tahun mendatang. Kesimpulan
diperoleh setelah sejumlah ahli meneliti
sejumlah hal. Dari trend kenaikan permukaan
laut hingga lapisan es di Antartika. Para ahli
itu menyebutkan bahwa kenaikan permukaan
air laut itu disebabkan oleh emisi karbon
dioksida yang terus-terusan dipompa ke
atmosfer. Emisi itulah yang menyebabkan
runtuhnya es di Antartika Barat, yang
diperkirakan akan terjadi sekitar tahun 3000.
Jika itu terjadi, maka volume air laut naik dan
mungkin saja akan terjadi bencana.
Bahkan, “Lapisan es Antartika kemungkinan
besar akan runtuh lebih cepat. Dan efek dari
inersia (kelembaban) perubahan iklim yang
sebenarnya akan jauh lebih buruk,” kata
Profesor Shawn Marshall, pemimpin studi dari
University of Calgary di Kanada, yang dikutip
VIVAnews dari Daily Mail, Selasa 11 Januari
2011. Studi terbaru ini, yang sempat
dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience,
merupakan studi pertama yang memprediski
nasib Bumi pada 1000 tahun mendatang. Para
ilmuwan menggunakan simulasi komputer
untuk menjelajahi skenario ‘emisi nol’ yang
dimulai pada tahun 2010 dan 2100.

Selain es Antartika Barat yang mencair, di
waktu yang sama, 30 persen gurun di bagian
utara Afrika berubah menjadi tanah kering.
Pemanasan laut yang meningkat sampai lima
persen memicu runtuhnya lapisan es Antartika
Barat, yang luasnya kurang lebih sama dengan
luas padang rumput di Kanada. Penelitian ini
belum usai. Para ilmuwan berencana untuk
melanjutkan riset ini untuk mengetahui lebih
lanjut kapan es Antartika Barat benar-benar
hancur dan mencair.

3. Perekonomian Tidak stabil

Pada jaman ini manusia sudah banyak ,
pastilah ada yang kaya dan ada yang miskin ,
ini bisa jadi kemungkinan yang pasti , mungkin
pada jaman itu manusia yang kaya akan
bertambah kaya hingga keturunannya ,
mungkin pula manusia yang miskin bertambah
miskin hingga keturunannya. bagaimana tidak?
manusia sudah banyak begini , 1 presiden
disetiap negara pun akan kewalahan
memberikan dana kepada masyarakat yang
kurang mampu yang pasti jumlahnya akan
banyak saat itu.

4. Lapisan Ozon Menipis

Karena global warming yang sangat parah
sekarang hingga tahun 3000, lapisan ozon
diperkirakan sudah sangat tipis di tahun 3000.
Ini mengakibatkan sinar UV menembus dan
mempengaruhi suhu bumi hingga menjadi
sangat tinggi, diperkirakan 50-60an C. Bila
seperti ini, negara tropis akan sangat
dirugikan dan negara 4 musim akan
menghindari musim panas. Belum lagi resiko
banjir besar karena penguapan air meningkat.

5. Teroris MeningkatTragis!!

Mungkin saja di tahun itu semakin banyak
teroris , karena disaat2 ini semakin pintar otak
para penjahat untuk memberontak , kita ambil
contoh saja . Amerika sebagai negara yang
kita anggap hebat & besar , belum mampu
menghadapi serangan teroris pada saat 11
september 2001 , dimana 2 gedung di New
York ludes ditabrak 2 pesawat yang diisi
teroris asal timur2 itu , tak tanggung tanggung
korban Tewas mencapai 3000!!. Ditambah lagi
dunia maya yang semakin maju , siapa tau
saja ada website khusus untuk mendaftar
sebagai teroris yang tidak bisa dilacak oleh
jejaringan kepolisian, kemudian belum lagi
dengan orang2 yang mengajar sesat untuk
menjadi teroris kepada murid muridnya , ini
menjadi salah satu pantauan yang
mengerikan.

6. Kuburan Tidak Kebagian Lahan

Jika tanah/lahan sudah padat & penduduk
dunia semakin padat , mungkin kuburan akan
dijadikan bertingkat2 seperti gedung . tentu
ini akan menghemat tanah karena kuburan ini
dibuat bertingkat-tingkat.

7. Manusia Bertambah Pendek 2 cm

Jaman sekarang, apa sih makanan yang masih
fresh? paling palingan juga makanan instan ,
snack , dll . makanan itu mungkin telah biasa
dengan kita , tetapi makanan itu mengurangi
gizi kita , jika kita melakukan ini secara turun
temurun , mungkin tubuh anak , cucu , cicit
kita akan bertambah pendek. Dengan begitu
mari kita makan makanan yang bergizi untuk
tubuh kita kuat dan sehat.

Friday 26 April 2013

kisah silampari ( dayang torek ) lubuklinggau musi rawas


Kisah berasal dari desa Ulak Lebar, marga Sindang Kelingi Ilir, Lubuklinggau Sumsel.  Alkisah, di dusun Ulak Lebar tersebut hiduplah  seorang putri yang cantik luar biasa. Tubuh yang tinggi semampai, wajahnya  halus bercahaya, rambutnya panjang ikal mayang, jarinya-jemarinya lentik. Matanya berkilau seperti bintang. Gadis itu bernama Dayang Torek.

Karena  kecantikannya banyak orang terkagum-kagum. Dayang Torek terkenal sampai ke pelosok negeri. Banyak orang yang mengatakan  Dayang Torek seperti titisan bidadari  dari kayangan. Atau peri (orang Lubuklinggau menyebutnya) yang turun dari langit.

Selain memiliki kecantikan yang luar biasa, Dayang Torek juga pandai menari.Sehingga Dayang Torek kerab diminta untuk menari di hadapan para pembesar yang datang berkunjung ke Ulak Lebar.

Ternyata, kecantikan Dayang Torek menyebar ke seluruh antero negeri. Dan sampailah tentang kecantikan Dayang Torek ketelinga pangeran dari Palembang. Pangeran dari Palembang tersebut ingin membuktikan apakah benar Dayang Torek seorang gadis yang memiliki kecantikan luar biasa seperti digebar-gemborkan orang.Ketika sampai di desa Ulak Lebar, seperti biasa para tamu disambut dengan tari-tari persembahan.  Betapa terkejutnya pangeran ketika melihat seorang penari yang lemah gemulai dan memiliki kecantikan luar biasa. Pangeran sangat terpesona.

“ Wow…cantik sekali gadis ini. Luar biasa…Benar kata orang kalau di desa ini ada bidadari. Siapakah nama bidadari ini..?” batin Pangeran. Kekaguman Pangeran membuat dirinya ingin memiliki putri Dayang Torek. Hatinya sudah bulat ingin menyunting putri Dayang Torek. Lalu pangeran menghadap ayahanda Dayang Torek, Gindo Ulak Lebar. Menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Dayang Torek Istrinya.

“ Gindo Ulak Dalam.., saya bermaksud ingin menyunting putri Gindo, Dayang Torek. Aku ingin membawnya ke istanaku di Palembang untuk kujadikan permaisuri” Ungkap pangeran.

“ Hamba tidak bisa menolak baginda Pangeran. Semuanya hamba serahkan kepada Dayang Torek sendiri. Karena dialah yang punya hak untuk menentukan nasibnya” Jawab Gindo Ulak Dalam dengan hati bergetar.

Namun ketika Pangeran mengemukakan maksudnya dengan Dayang Torek, ternyata  Dayang Torek dengan halus menolak permintaan Pangeran dengan alasan belum mau berumah tangga. Sang Pangeran berusaha menutupi kekecewaannya. Dalam hati dia bertekad suatu saat Dayang Torek pasti akan dipersuntingnya.

Setelah kembali ke Palembang, beberapa kali Pangeran mengirim utusannya ke dusun Ulak Lebar guna mendapat kepastian terhadap kesediaan Dayang Torek, untuk disunting dan diboyong ke Palembang. Dan tak lupa setiap utusan yang datang ke desa Ulak Lebar membawa barang-barang berharga sebagai hadiah.

Melihat gelagat ini, Gindo Ulak Lebar mulai  waspada terhadap penolakan putrinya. Walau bagaimanapun Pangeran adalah atasannya. Tidak menutup kemungkinan suatu saat akan terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi di Ulak Lebar ini. Akhirnya Gindo bersama dengan warganya menanami sekeliling kampung dengan bambu yang sangat rapat. Maksudnya sebagai benteng pertahanan.

Namun sebelum pekerjaan mereka selesai, Dayang Torek telah diculik.  Semua penduduk geger. Dayang Torek di cari kemana-mana namun tidak bertemu juga. Akhirnya diketahuilah kalau Dayang Torek telah diculik oleh orang suruhan pangeran. Suatu hari Gindo datang ke Plembang menemui Pangeran.

“ Pangeran junjungan patik, hamba mohon kembalikan putrei hamba. Mengapa Pangeran menculiknya?”

“ Gindo, aku menyukai anakmu itu. Berulang kali aku meminta kesediaannya un tuk kupersunting jadi istriku tapi diaiselalu menolak. Sekarang dia telah menjadi istriku.dia akan bahagia hidup di istanaku. Pulanglah ke Ulak Lebar”

Dengan perasaan sedih akhirnya Gindo pulang ke Ulak Lebar. Bagaimanapun cara pangeran menculik anaknya bukanlah tindakan terpuji Selanjutnya mengetahui ini, adik Dayang Torek yang bernama Nyongang menyusul ke Palembang. Ternyata Dayang Torek telah mempunyai seorang putra. Darah muda Nyongang bangkit. Dia tidak terima adiknya diperlakukan seperti itu. Dayang bukan dijadikan permaisuri, akan tetapi dijadikan sebagai selir.

“Ayuk Dayang Torek, kau harus lari dari sekapan Pangeran bejat itu ayuk. Mari pulang bersamaku” Bujuk Nyongang.

“Adikku…, aku telah berputra”

“Tinggalkan  saja, Bukankah ini istana bapaknya”

“Tidak dik, Bagaimanapun dia adalah darah dagingku. Aku tidak mungkin meninggalkannya”

“Baik, kalau begitu kata bawa pergi” kata Nyongang. Akhirnya Nyongang berhasil membawa kabur Dayang Torek dan anaknya. Mereka berjalan- keluar masuk hutan tiada henti. Akhirnya s amapailah mereka di tepi sungai Kelingi di kaki Bukit Sulap. Sejak awla Nyongang tidak menyenangi anak Dayang Torek yang dianggapnya a nak haram.  Munculah akalnya untuk melenyapkan anak itu. Diselipkannya taji ditangannya lalu dtepukannya ke dahi anak Dayang Torek. Anak Dayang Torek meninggal seketika.

“Nyongang! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau bunuh anakku?” Kata Dayang Torek histeris.

“Tidak yuk, aku hanya menepuk nyamuk yang menempel di dahinya”

“Tidak!! Kau sengaja ingin melenyapkan anakku!.”

“Yuk, sudahlah mengapa harus ditangisi? Bukankah ayah anak ini adalah orang yang ayuk benci? dan ini.., ini anak haram yuk!”

“Tidak! Kau tidak boleh melakukan ini. Anak ini tidak berdosa Nyongang. Dia adalah darah dagingku. Aku benci dengan kau! Kau juga jahat!! Jahat!!” Dayang Torek menangis

sambil berlari ke Bukit Sulap.

“Ayuk….! Jangan pergi. Ayuuuuk!!” Nyongang berteriak-teriak mengejar Dayang Torek. Tiba-tiba Dayang Torek lenyap tak tahu kemana.”Yuk…kemana kau yuk…, kemana kau…mengapa kau menghilang!” Nyongang menangis sejadi-jadinya.

Akhirnya tinggalah Nyongang menangis sedih meratapi kepergian Dayang Torek yang hilang di Bukit Sulap. Sejak itu, untuk mengenang peristiwa tragis di Bukit Sulap masyarakat menyebutnya silampari. Artinya Putri atau peri yang hilang (silam). Sampai sekarang Lubuklinggau dan Musi Rawas sering disebut Bumi Silampari.

UJE pecandu yang menjadi ustadz


Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah. Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menenteramkan. Simak kisahnya yang sangat memikat mulai nomor ini.

Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca. Insya Allah, ada gunanya.

Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak berjauhan.

Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.

Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.

Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama. Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.

BERKEPRIBADIAN GANDA

Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.

Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.

Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.

Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.

Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.

Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal.

KENAL DUNIA MALAM

Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.

Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda. Malah makin parah.

Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun, aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.

Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia. Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.

Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA.

MAIN SINETRON

Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting. Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.

Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.

Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran.

Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari beliaulah aku menuruni darah seni.

Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah.

Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata.

Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar.

Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi. Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.

***

“DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH”

Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang kelam.

Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya, sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan.

Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.

Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi. Begitu seterusnya.

Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung.

KECANDUAN KIAN PARAH

Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata. Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.

Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.

Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya.

Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.

Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat maksiat.

Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang. Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral terus kulakukan.

NAMA DICORET

Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas, suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja. Aku selalu berburuk sangka pada apa pun. Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.

Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah gila.

Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk playboy.

Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.

Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekamku.

DIAJAK UMI UMRAH

Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.

Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.

Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.

Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.

Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.

Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.

Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.

*****

BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP

Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena
kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.

Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponku.

Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku. Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.

CUEK SAAT PACARAN

(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.

Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah “jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati.

Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.

Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.

Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media. Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.)

JUALAN KUE

Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku.

Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.

Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.

Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli barang haram tersebut.

Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.

Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran.

MAKAN SEPIRING BERDUA

(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.

Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya, beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.

Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat sayang padaku.

Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)

HIDUP DI JALAN ALLAH

Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidupku pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura.

Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.

Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.

Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.

Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami makin lengkap rasanya.

Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.